Jalur Tengah Sumatera yang Penuh Keindahan

Merasakan buah duku komering yang manis dan durian sumatera yang legit langsung di daerah asalnya memang mengiurkan ya. Tapi, untuk itu kita harus menempuh perjalanan darat yang panjang, dari Jakarta hingga Lubuk Linggau di Sumatera Selatan.

Jika perjalanan lancar sesuai rencana, tiba di Baturaja menjelang malam. Perjalanan Bakauheni-Baturaja kira-kira memakan waktu 13 jam. Setengah jam kemudian, akan masuk ke lambung feri.

Perjalanan laut dengan feri merupakan pengalaman menyenangkan sekaligus mendebarkan. Bagi anak-anak, berada di atas kapal dan menikmati pemandangan laut yang memesona menimbulkan sensasi luar biasa. Rasa penasaran mendorong bocah-bocah kecil itu keluar dari ruang penumpang menyambut aroma laut yang segar.

Di atas dek, deru angin laut menampar-nampar keras wajah dan menerbangkan rambut ke segala arah. Dingin. Namun, warna biru laut, ombak yang berbuih, hingga gumpalan awan di batas cakrawala yang tanpa batas adalah hadiah luar biasa yang tak pantas dilewatkan.

Jalanan di jalur tengah Sumatera ini tidak terlalu buruk untuk dilewati. Kualitas aspalnya cukup bagus, kecuali di Baturaja yang banyak sekali lubang. Salah satu kelemahannya adalah ruas jalan yang terlalu kecil sehingga pengendara harus waspada saat mengemudikan mobil.

Jalanan yang berkelok-kelok juga membutuhkan kehati-hatian. Apabila tidak terbiasa dengan jalanan berkelok. Karena hanya melewati jalan lintas Sumatera dan tidak masuk ke kota- kota yang lewati, agak sulit menemukan pemandangan yang memuaskan mata.

Pemandangan khas yang dan nikmati adalah jalanan yang kanan dan kirinya dipenuhi pepohonan. Tidak banyak rumah penduduk, termasuk rumah makan dan penginapan.

Namun, pemandangan yang cukup nikmati itu terasa sangat otentik. Nuansa kota-kota di luar Pulau Jawa yang sederhana benar-benar terasa. Bentuk rumah penduduk yang lebih banyak didominasi material kayu, wajah lokal khas Sumatera, dan aktivitas keseharian mereka yang bersahaja terekam dalam perjalanan.